SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Musyafidah terpaksa menelan nasib pahit setelah mengharumkan nama Indonesia dalam SEA Games Jakarta-Palembang 2011. Bukannya menjadi PNS, perempuan kelahiran 12 November 1988 ini malah bekerja sebagai guru honorer di SMPN 1 Sampang.
Mantan atlet atletik dari Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, pernah meraih prestasi berkali-kali dalam ajang regional, nasional, hingga internasional. Namun, torehan itu tidak menjamin hidupnya dalam jangka panjang.
Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat
Setelah berhenti dari atletik pada 2012, Musyafidah memilih untuk mengajar pada salah satu sekolah negeri dan berkeinginan menjadi PNS (pegawai negeri sipil).
"Namanya juga keinginan, inginnya ya jadi PNS-lah," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (29/5/2023).
Pada 2018, ia mengaku sempat mendaftar PNS melalui jalur prestasi tetapi belum dikabulkan, sedangkan rekan atlet seangkatannya di kabupaten lain sudah diangkat menjadi PNS. Musyafidah pun memaparkan prestasi yang diraih.
Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam
"Saya mengajar dan menjadi guru honorer ini hampir 10 tahun. Tapi ya itu, belum diangkat menjadi PNS," ungkapnya.
"Juara I Kejuaraan Atletik Antar-Club Jatim Terbuka 2007, Juara 2 Kejurnas Atletik 2007, Juara I Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2009, Juara I Asean University Games Thailand 2010, Juara I Vietnam Open 2011, Juara I Sea Games Jakarta-palembang 2011, Juara I Pekan Olahraga Nasional Atau Pon 2012," urai alumnus Universitas Negeri Surabaya itu.
Ia berharap, ada perhatian dari Pemkab Sampang untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang PNS seperti rekan atlet lainnya.
Baca Juga: 360 Meter Ruas Jalan Gunung Eleh-Palenggiyan Dibeton
"Tahun 2018 lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan usulan kepada Pemkab Sampang mengangkat atlet berprestasi menjadi PNS. Namun penantian panjang ini belum terwujud," pungkasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News